Daftar Isi:

1) Pengenalan Elliott Wave Theory

  • 1.1 Apa itu Elliott Wave Theory?
  • 1.2 Sejarah dan Pencetus Elliott Wave
  • 1.3 Prinsip Dasar Teori Gelombang Elliott
  • 1.4 Mengapa Elliott Wave Penting dalam Trading?
  • 1.5 Aturan dan Pedoman Elliott Wave

2) Fibonacci dan Hubungannya dengan Elliott Wave

  • 2.1 Pengantar Fibonacci
  • 2.2 Deret Bilangan Fibonacci
  • 2.3 Tabel Rasio Fibonacci
  • 2.4 Fibonacci Retracement dan Extension
  • 2.5 Hubungan antara Fibonacci dan Elliott Wave

3) Gelombang Motive (Motive Waves)

  • 3.1 Impulse (Gelombang Impuls)
  • 3.2 Impulse dengan Extension (Ekstensi)
  • 3.3 Leading Diagonal (Diagonal Pembuka)
  • 3.4 Ending Diagonal (Diagonal Penutup)
  • 3.5 Urutan Pola Motive

4) Karakteristik Setiap Gelombang Elliott

  • 4.1 Elliott Wave 1 dan Wave 2
  • 4.2 Elliott Wave 3
  • 4.3 Elliott Wave 4
  • 4.4 Elliott Wave 5
  • 4.5 Elliott Wave A, B, dan C

5) Gelombang Korektif (Corrective Waves)

  • 5.1 Zigzag
  • 5.2 Flat (Datar)
  • 5.2.1 Regular Flats (Flat Reguler)
  • 5.2.2 Expanded Flats (Flat Ekspansi)
  • 5.2.3 Running Flats (Flat Berjalan)
  • 5.3 Triangles (Segitiga)
  • 5.4 Double Three (Tiga Ganda)
  • 5.5 Triple Three (Tiga Rangkap)

6) Penerapan Elliott Wave dalam Trading

  • 6.1 Cara Mengidentifikasi Gelombang Elliott
  • 6.2 Strategi Entry dan Exit Point
  • 6.3 Elliott Wave untuk Saham Indonesia
  • 6.4 Elliott Wave untuk Cryptocurrency
  • 6.5 Kesalahan Umum dalam Menggunakan Elliott Wave

1) Pengenalan Elliott Wave Theory

1.1 Apa itu Elliott Wave Theory?

Elliott Wave Theory adalah metode analisis teknikal yang digunakan untuk menganalisis siklus pasar keuangan dan memprediksi tren harga di masa depan dengan mengidentifikasi pola gelombang yang berulang dalam pergerakan harga. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa pasar bergerak dalam pola gelombang yang dapat diprediksi, yang mencerminkan psikologi massa dari para pelaku pasar.

Teori Gelombang Elliott mengajarkan bahwa pergerakan harga pasar tidak acak, melainkan mengikuti pola fraktal yang terdiri dari gelombang-gelombang naik dan turun. Pola-pola ini terbentuk karena emosi kolektif para trader dan investor yang berfluktuasi antara optimisme dan pesimisme, menciptakan siklus yang dapat diidentifikasi dan dianalisis.

Dalam praktiknya, Elliott Wave Theory membantu trader untuk:

  • Mengidentifikasi posisi pasar saat ini dalam siklus gelombang
  • Memprediksi kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya
  • Menentukan target harga dan level risk management
  • Memahami kapan tren akan berlanjut atau berbalik arah

1.2 Sejarah dan Pencetus Elliott Wave

Ralph Nelson Elliott adalah seorang akuntan profesional Amerika yang menciptakan teori ini pada tahun 1930-an. Setelah pensiun dini karena sakit pada usia 58 tahun, Elliott menghabiskan waktu untuk mempelajari 75 tahun data pasar saham, mencakup grafik tahunan, bulanan, mingguan, harian, dan bahkan per jam dari berbagai indeks.

Melalui pengamatan yang teliti, Elliott menemukan bahwa pasar saham, yang sebelumnya dianggap berperilaku secara acak dan kacau, sebenarnya bergerak dalam pola gelombang yang berulang. Pada tahun 1938, ia menerbitkan temuannya dalam buku berjudul "The Wave Principle". Kemudian pada tahun 1946, Elliott merilis karya terakhirnya "Nature's Laws: The Secret of the Universe", yang memperluas konsep gelombangnya.

Setelah kematian Elliott pada tahun 1948, muridnya Hamilton Bolton melanjutkan pekerjaan ini dan mendirikan The Elliott Wave Principle pada tahun 1960. Namun, teori ini mendapat popularitas luas setelah Robert Prechter dan A.J. Frost menerbitkan buku "Elliott Wave Principle: Key to Market Behavior" pada tahun 1978, yang menjadi referensi standar hingga saat ini.

Prechter kemudian mendirikan Elliott Wave International, sebuah perusahaan analisis pasar keuangan terkemuka yang menggunakan prinsip Elliott Wave, dan terus mengembangkan serta mempopulerkan teori ini di seluruh dunia.

1.3 Prinsip Dasar Teori Gelombang Elliott

Elliott Wave Theory dibangun atas beberapa prinsip fundamental yang membentuk dasar dari seluruh sistem analisis ini:

Struktur Gelombang 5-3

Prinsip paling mendasar adalah bahwa pasar bergerak dalam pola 5-3. Setiap siklus lengkap terdiri dari:

  • 5 gelombang yang bergerak searah dengan tren utama (disebut gelombang motive atau impulsive)
  • 3 gelombang yang bergerak berlawanan dengan tren utama (disebut gelombang corrective atau koreksi)

Dalam tren naik, lima gelombang pertama bergerak naik (dilabel 1, 2, 3, 4, 5), diikuti oleh tiga gelombang koreksi turun (dilabel A, B, C). Sebaliknya dalam tren turun.

Pola Fraktal

Elliott menemukan bahwa pola gelombang bersifat fraktal, artinya setiap gelombang dapat dipecah menjadi gelombang-gelombang yang lebih kecil dengan pola yang sama. Gelombang 1 misalnya, jika diperbesar, juga terdiri dari 5 gelombang lebih kecil. Begitu pula gelombang 2 terdiri dari 3 gelombang koreksi yang lebih kecil.

Sifat fraktal ini berarti Elliott Wave dapat diterapkan pada berbagai time frame, dari grafik jangka panjang (tahunan) hingga jangka pendek (intraday), dengan prinsip yang sama.

Psikologi Pasar

Teori ini mengakui bahwa pergerakan harga adalah refleksi dari psikologi massa. Setiap gelombang memiliki "kepribadian" atau karakteristik psikologis yang unik, mencerminkan sentimen pasar pada fase tersebut. Misalnya:

  • Wave 1: Awal pemulihan dengan skeptisisme tinggi
  • Wave 3: Euforia dan partisipasi massal
  • Wave 5: Optimisme berlebihan menjelang puncak

Degree (Tingkatan) Gelombang

Elliott mengidentifikasi sembilan tingkatan atau degree gelombang, dari yang terkecil hingga terbesar:

  1. Submicro (beberapa jam)
  2. Micro (beberapa hari)
  3. Minuette (beberapa minggu)
  4. Minute (beberapa bulan)
  5. Minor (beberapa bulan hingga setahun)
  6. Intermediate (beberapa tahun)
  7. Primary (beberapa tahun)
  8. Cycle (beberapa dekade)
  9. Supercycle (beberapa dekade hingga satu abad atau lebih)

Memahami degree gelombang penting untuk menentukan posisi pasar dalam konteks yang lebih luas dan menghindari kesalahan analisis.

1.4 Mengapa Elliott Wave Penting dalam Trading?

Elliott Wave Theory menawarkan beberapa keunggulan signifikan yang menjadikannya alat analisis yang powerful bagi trader dan investor:

Prediksi Pergerakan Harga

Tidak seperti banyak indikator teknikal yang bersifat lagging (mengikuti harga), Elliott Wave bersifat leading karena membantu memprediksi kemana harga akan bergerak selanjutnya. Dengan mengidentifikasi posisi pasar dalam pola gelombang, trader dapat mengantisipasi pergerakan berikutnya dengan probabilitas tinggi.

Identifikasi Entry dan Exit Point

Elliott Wave membantu trader menentukan timing yang tepat untuk masuk dan keluar pasar. Misalnya:

  • Entry point optimal sering terjadi di akhir wave 2 atau wave 4 (sebelum wave 3 atau wave 5 yang powerful)
  • Exit point dapat diidentifikasi ketika wave 5 mendekati penyelesaian
  • Stop loss dapat ditempatkan berdasarkan invalidation point dari pola gelombang

Manajemen Risiko yang Terukur

Salah satu kekuatan terbesar Elliott Wave adalah kemampuannya memberikan level invalidasi yang jelas. Setiap pola gelombang memiliki aturan yang jika dilanggar, membatalkan hitungan gelombang tersebut. Ini memungkinkan trader untuk:

  • Menetapkan stop loss dengan basis logis
  • Menghitung risk-reward ratio sebelum entry
  • Mengetahui kapan analisis mereka salah dan perlu direvaluasi

Fleksibilitas Lintas Time Frame

Elliott Wave dapat diterapkan pada berbagai instrumen trading (saham, forex, crypto, komoditas) dan time frame (dari scalping hingga investing jangka panjang). Seorang day trader dapat menggunakan Elliott Wave pada chart 15 menit, sementara investor jangka panjang menggunakannya pada chart mingguan atau bulanan.

Kombinasi dengan Analisis Lain

Elliott Wave sangat kompatibel dengan metode analisis lain, terutama:

  • Fibonacci ratios untuk target harga dan level retracement
  • Volume analysis untuk konfirmasi kekuatan gelombang
  • Candlestick patterns untuk timing entry yang presisi
  • Support dan resistance untuk validasi level-level kritis

Pemahaman Konteks Pasar

Yang lebih penting lagi, Elliott Wave memberikan pemahaman konteks tentang dimana posisi pasar saat ini dalam siklus besar. Apakah pasar dalam fase akumulasi awal, euforia, atau distribusi menjelang koreksi besar? Pemahaman ini invaluable untuk pengambilan keputusan trading strategis.

1.5 Aturan dan Pedoman Elliott Wave

Elliott Wave Theory memiliki aturan-aturan yang WAJIB dipenuhi dan pedoman-pedoman yang SEBAIKNYA dipenuhi. Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk analisis yang akurat.

Aturan Wajib (Rules) - TIDAK BOLEH DILANGGAR

Untuk pola Impulse (gelombang motive yang paling umum), ada tiga aturan yang tidak boleh dilanggar:

Aturan 1: Wave 3 tidak boleh menjadi gelombang terpendekWave 3 harus lebih panjang dari wave 1 atau wave 5 (atau keduanya). Jika wave 3 adalah yang terpendek, maka hitungan gelombang tersebut TIDAK VALID dan harus direcount. Wave 3 biasanya adalah gelombang terpanjang dan terkuat.

Aturan 2: Wave 2 tidak boleh melewati starting point wave 1Dalam tren naik, wave 2 (koreksi pertama) tidak boleh turun melewati level dimana wave 1 dimulai. Jika ini terjadi, maka pola tersebut bukan impulse. Dalam tren turun, wave 2 tidak boleh naik melewati titik awal wave 1.

Aturan 3: Wave 4 tidak boleh overlap dengan wilayah harga wave 1Wave 4 tidak boleh memasuki area harga wave 1, kecuali dalam pola diagonal. Overlap ini adalah salah satu indikator paling jelas bahwa hitungan gelombang perlu direvisi. Pengecualian berlaku untuk leading diagonal dan ending diagonal.

Jika salah satu dari ketiga aturan ini dilanggar, hitungan gelombang Anda PASTI salah dan harus dicari alternatif lain.

Pedoman (Guidelines) - SEBAIKNYA DIPENUHI

Pedoman adalah karakteristik yang biasanya (tapi tidak selalu) muncul dalam pola Elliott Wave yang valid:

Pedoman Alternation (Pergantian)Jika wave 2 adalah koreksi tajam (sharp correction seperti zigzag), maka wave 4 cenderung koreksi sideways (flat atau triangle). Sebaliknya, jika wave 2 sideways, wave 4 cenderung tajam. Ini disebut "rule of alternation".

Pedoman Equality (Kesetaraan)Dalam pola impuls, jika wave 3 mengalami extension (sangat panjang), maka wave 1 dan wave 5 cenderung memiliki panjang yang hampir sama baik dalam harga maupun waktu. Equality ini membantu memproyeksikan target wave 5.

Pedoman ExtensionBiasanya salah satu dari wave 1, 3, atau 5 akan mengalami extension (menjadi jauh lebih panjang). Yang paling umum adalah wave 3 extension. Jarang sekali dua gelombang motive mengalami extension dalam satu impulse yang sama.

Pedoman Fibonacci Relationships

  • Wave 2 biasanya retracement 50%, 61.8%, atau 78.6% dari wave 1
  • Wave 3 sering mencapai 161.8% atau 261.8% dari panjang wave 1
  • Wave 4 biasanya retracement 23.6% atau 38.2% dari wave 3
  • Wave 5 sering equal dengan wave 1 atau 61.8% dari jarak wave 1 sampai wave 3

Pedoman ChannelWave 1, 3, dan 5 seharusnya berada dalam parallel channel. Jika wave 3 dan 1 digambar garis trendline, wave 5 seharusnya approach atau touch garis paralel dari channel tersebut.

Pedoman Volume

  • Wave 3 harus memiliki volume tertinggi
  • Wave 5 biasanya volume lebih rendah dari wave 3 (divergence bearish)
  • Wave 1 dan 4 memiliki volume relatif rendah

Pentingnya Membedakan Rules dan Guidelines

Trader pemula sering membuat kesalahan dengan memperlakukan guidelines sebagai rules atau sebaliknya. Ingat:

  • Rules HARUS dipenuhi - jika dilanggar, hitungan pasti salah
  • Guidelines membantu konfirmasi - jika tidak terpenuhi, bukan berarti hitungan salah, tapi perlu extra caution

Ketika melakukan wave count, prioritaskan validasi terhadap 3 aturan wajib terlebih dahulu. Setelah itu, gunakan guidelines untuk meningkatkan confidence level analisis Anda. Semakin banyak guidelines yang terpenuhi, semakin tinggi probabilitas hitungan gelombang Anda benar.


Poin Penting yang Perlu Diingat:

  • Elliott Wave adalah teori yang kuat tapi membutuhkan latihan dan pengalaman
  • Selalu validasi hitungan gelombang dengan 3 aturan wajib
  • Gunakan multiple time frame untuk konfirmasi
  • Kombinasikan dengan Fibonacci dan indikator teknikal lain
  • Jangan memaksakan pola - jika tidak jelas, tunggu konfirmasi lebih lanjut
  • Fleksibilitas dalam interpretasi penting, karena pasar tidak selalu sempurna