Meskipun kita sempat singgung sedikit tentang analisis candlestick Jepang sebelumnya, sekarang kita akan menggali lebih dalam dan membahasnya secara lebih rinci. Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita lihat kembali apa itu perdagangan candlestick Jepang. Ini seperti kita mengulang-ngulang memori yang terdapat di otak kita, atau dalam kasus ini, dalam database kita.
Kembali ke masa lalu ketika Godzilla masih menjadi kadal kecil yang lucu, para ahli di Jepang mengembangkan analisis teknis untuk memperdagangkan beras. Ya, Anda dengar dengan benar, beras! Tapi jangan salah, ini bukan tentang memilih jenis beras terbaik untuk makan malam, melainkan sebuah teknik yang diakui dunia yang disebut "candle Jepang".
Dan, seperti biasa, di balik setiap teknik luar biasa, ada cerita menarik. Ceritanya dimulai dengan seorang pria Barat bernama Steve Nison yang "menemukan" teknik rahasia ini. Dia mempelajarinya dari sesama pialang Jepang, dan dari situlah perjalanan ajaib candlestick Jepang dimulai.
Perdagangan Candlestick Jepang
Steve Nison adalah seorang pakar teknikal dalam analisis pasar keuangan yang terkenal karena kontribusinya dalam mempopulerkan penggunaan candlestick charting dalam perdagangan saham dan pasar keuangan lainnya. Dia lahir pada tahun 1950 di Amerika Serikat. Perjalanan kariernya dalam dunia perdagangan dimulai ketika ia tertarik pada metode analisis pasar Jepang yang tidak konvensional pada tahun 1980-an. Nison belajar dan mengembangkan teknik ini lebih lanjut, yang akhirnya menjadi salah satu alat analisis teknikal yang paling populer dan berpengaruh dalam perdagangan saham modern.
Pada tahun 1989, Nison menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Japanese Candlestick Charting Techniques", yang merupakan salah satu buku yang paling berpengaruh dalam sejarah analisis teknikal. Buku ini memperkenalkan kepada dunia metode analisis pasar Jepang yang revolusioner, menggunakan grafik candlestick untuk menggambarkan pergerakan harga. Kontribusi Nison dalam membawa candlestick charting ke perhatian dunia perdagangan sangat signifikan, karena sebelumnya teknik ini hanya dikenal di kalangan terbatas di Jepang.
Dengan popularitas yang terus meningkat dari bukunya, Steve Nison menjadi otoritas terkemuka dalam analisis candlestick. Dia tidak hanya mengajarkan konsep ini kepada para pedagang dan investor, tetapi juga terus mengembangkan teknik-teknik baru dan menerbitkan materi yang lebih lanjut tentang penggunaan candlestick dalam berbagai kondisi pasar. Dengan perannya yang krusial dalam mempopulerkan candlestick charting, Nison telah memberikan kontribusi yang berkelanjutan terhadap praktek perdagangan modern dan membantu banyak orang untuk memahami dinamika pasar dengan lebih baik.
Apa itu candle Jepang?
Cara terbaik untuk menjelaskannya adalah dengan menggunakan gambar:
Lilin Jepang dapat digunakan untuk kerangka waktu apa pun , apakah itu satu hari, satu jam, 30 menit…. Apa pun yang Anda inginkan!
Mereka digunakan untuk menggambarkan aksi harga selama kerangka waktu tertentu.
Kandil Jepang dibentuk menggunakan pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode waktu yang dipilih.
- Jika penutupan berada di atas pembukaan, maka kandil berlubang (biasanya ditampilkan sebagai putih).
- Jika penutupan berada di bawah pembukaan, maka kandil yang terisi (biasanya ditampilkan sebagai hitam).
- Bagian berlubang atau terisi dari kandil disebut body .
- Garis tipis yang muncul di atas dan di bawah tubuh menampilkan kisaran high / low dan disebut shadow .
- Bagian atas bayangan atas adalah " high ".
- Bagian bawah bayangan bawah adalah " low ".
Cukup mudah bukan? Belajar forex berusaha menjelaskan semuanya dengan mudah, supaya mudah untuk dipahami.
Pertanyaan yang sering diajukan :
Q: Apa itu analisis candlestick Jepang?
A: Analisis candlestick Jepang adalah metode analisis teknis yang digunakan untuk memperdagangkan aset keuangan, seperti saham atau forex. Ini melibatkan penggunaan grafik candlestick untuk menggambarkan aksi harga selama periode waktu tertentu, yang membantu trader untuk mengidentifikasi pola dan tren pasar.
Q: Bagaimana cara menggunakan candlestick Jepang?
A: Candlestick Jepang dapat digunakan untuk menganalisis berbagai kerangka waktu, dari satu hari hingga satu jam atau bahkan 30 menit. Mereka digunakan untuk menggambarkan pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan harga selama periode waktu tersebut. Pola kandil, seperti kandil berlubang atau terisi, serta bayangan atas dan bawah, dapat memberikan petunjuk tentang arah pergerakan harga selanjutnya.
Q: Apa yang dimaksud dengan 'body' dan 'shadow' dalam candlestick Jepang?
A: Dalam candlestick Jepang, 'body' adalah bagian berlubang atau terisi dari kandil, yang mewakili selisih antara harga pembukaan dan penutupan. 'Shadow' adalah garis tipis yang muncul di atas dan di bawah tubuh kandil, yang menampilkan kisaran harga tertinggi (high) dan terendah (low) selama periode waktu tersebut.